Mencari Ujung Pelangi
Aku tahu pandanganmu memaksamu kembali memutari waktu.
Dua kakimu jalanan dan jurang. Kepalamu bergetar sebab akalmu.
Tangan kiri mengusap dahi lalu menengadah bersama tangan kananmu.
Mata kananmu tak sempat tahu dimana mata kirimu berada.
Pandanganmu pada meja itu sarat kehampaan. Kopimu sudah habis, sekarang tinggal puing-puing kopi yang tertinggal dalam cangkir, yang hitam namun tak bisa memberikan warna pada air.
Komentar
Posting Komentar