Puisi; Membunuhmu
Aku percaya pada kantung hitam yang menggelayut pada mata yang selalu inginkan gelap.
Lalu pada tarikan bibirmu yang membentuk bulan di awal waktu.
Tapi aku tak percaya pada diam seorang penyair terutama saat malam yang tak lagi memunculkan hangat.
Diamnya bersuara.
Pandangannya menusuk.
Puisinya membunuh.
Robith Alkholily
Malang, 19 Mei 2017
Komentar
Posting Komentar