Mendamba Langit
Izinkan aku mengecapmu lewat lantunan parauku di sela-sela waktu
saat aku merundung dalam gelap kamarku.
Izinkan aku merindumu meski leherku tetap kaku menunduk sebab mata
ini tak sanggup menerima sinarmu yang membutakan.
Izinkan aku mencintaimu walau saku ini sudah sesak oleh prahara
yang tak kutau dari mana ia datang dan tak kunjung sanggup aku melepasnya.
Izinkan aku menyentuhmu hingga datang kesadaranku tentang kau yang
seperti awan; putih, lembut, dingin, dan tak dapat diraih.
Mergosono, 24 Oktober 2018
Komentar
Posting Komentar