Terpagar


Tahukah,
Ingin aku belah dada ini,
agar aku tak perlu berkata banyak,
tentangmu,
karena engkau pasti tau,

kadang ada batas dimana,
aku hanya bisa menyimpannya,
tanpa bisa kuucapkan,
jadi buka dan lihatlah,
pada bagian rapi dimana,
Engkau yang gagah dan selalu berkilau,
dengan aku yang hanya penonton,
penikmat, dan penjiplakmu,
atau pendengarmu,


aku tak pernah merasa,
bahwa saat aku melihatmu bertindak,
aku tak sepenuhnya melihat keringatmu,
sehingga apa yang kuhasilkan,
tak lebih dari sebatas angan-angan,


aku juga tidak pernah sadar,
saat kunikmati hidupku sendiri,
adalah engkau yang berada dibelakangku,
menyangga nikmatku dengan dirimu,

bahkan aku terlalu naif,


saat aku merasa gagah atas apa yang aku peroleh,
aku tak lebih dari apa yang engkau peroleh dulu,
jauh,
dan selalu atas cara halusmu menggiringku,


serasa bodoh dan rendah,
ketika sadar bahwa aku tak pernah mendengarkanmu dengan sungguh,
sehingga Tuhan tak segan memberiku peringatan,



bi,
Lihatlah, jika engkau memang ingin melihat,
bahwa pada akhir semua ceritaku,
langkahku, kembali dan berpijak pada sabdamu,
bahwa gagahku ketika mampu berdiri disampingmu,
dan syukurku terlahir sebagai anak,
dari Abi yang menuntun dengan sabar,
anaknya pada cara menjadi baik,
menjadi bertanggung jawab,
dan pada jalan untuk mengenal,
serta kembali pada Tuhannya.


Selamat Ulang Tahun, bi..




Malang, 17 September 2016
alkholily ibn Labib

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer