Miwiti Langkah
Hari ini adalah hari pertamaku masuk bangku perkuliahan (lagi). Setelah setahun lebih vakum karena terminal. Aneh rasanya. Seperti baru saja masuk di semester 1. Belum mengenal teman, ruangan yang asing, dan dosen yang asing pula. Psikologi Sosial 1 yang diisi oleh Bu Siti Mamdudah, mata kuliahku saat ini. Harusnya sudah aku selesaikan di semester 3 kemarin. Tapi karena terminal, akhirnya baru aku ambil di semester 5 (sekarang). Entah apakah aku sudah punya semangat atau motivasi baru atau tidak. Yang jelas rasanya aneh bagiku. Apalagi, saat ini ruang kelas baru berisikan 4 orang mahasiswa semester 3, dan yang satu barusan keluar dari ruangan. Padahal, saat ini sudah pukul 09.05, melebihi jadwal 5 menit. Masih pagi memang jika dikatakan terlambat. Namun, tetap saja aneh bagiku saat ini.
Banyak hal yang aku dapatkan, selama setahun terminal, tidak bersosialisasi dengan dunia luar. Hanya sebatas lingkup itu-itu saja. Dan tentu, setahun kemarin berperan sangat penting dalam proses hidupku. Semoga. Disiplin, patuh, kesetiaan, keteraturan, menjadi makananku setiap harinya. Bahkan di hari libur, pun, kami semua diatur serapi mungkin. Mulai dari terjaga dari tidur, sampai kami terlelap kembali dalam mimpi-mimpi indah kami, kami tak pernah lepas dari aturan. Mulai dalam hal berpakaian, berbicara, ah, segalanya. Kami tidak bisa bermacam-macam. Bukan terkekang, namun terarah. Bagi mereka yang tak mengerti, didikan seperti itu menyiksa, memaksa, dan membosankan. Tapi bagiku, anugrah. Sayangnya hanya seperti satu kedipan mata. Singkat sekali. Dan aku merindukannya.
Aku tidak tahu pasti, apakah aku akan sama dengan saat aku masih di semester 2 dulu, atau sama dengan sewaktu aku terminal. Keadaannya sangat berbeda. Harapanku, setidaknya aku tidak tunduk terhadap diriku sendiri. Namun tetap berpegang pada prinsip awal, menghilangkan kebodohan, dan membahagiakan orang tua. Allah lebih tahu, dan Allah lebih paham dengan apa yang dibutuhkan hambanya. Semoga.
Komentar
Posting Komentar