Ibu
Ibu 1
kuseduh pagi dengan
andai sampai banyak
kuhirup rendah kirana
pelan, menutup mata
kuseka mendung yang
saat pagi mengambang
kulihat ibu datang
Kudapati diriku dia papah.
_______
Ibu 2
Pagi-pagi sekali, ada pesan
singkat masuk ke ponselku.
'kau pulang, nak?'
Ah, ibu.
Tidak langsung kubalas pesannya. Kuraih kaca mataku tepat di samping cangkir yang berisi kopi semalam yang sudah dingin. Buram. Kulepas lagi dan kuletakkan di lemari.
'Kamarmu sudah kurapikan. Adekmu sudah menanyakan. Ayahmu bahkan sudah menyiapkan kendaraan. Sampai kota pukul berapa?'
Ah, ibu.
'Aku tak pulang, bu.'
'Jangan lama-lama disana.
Ibumu segera ingin menantu!'
_____________
Ibu 3
Aku ingin melukismu.
Karna hanya itu yang kubisa.
Sepertiga malam terakhir-mu untukku.
Namun aku malah meringkuk terlelap.
Puasa-mu kau tujukan padaku.
Sedangkan aku bimbang memilih pecel atau soto sebagai sarapan.
Kau angkat aku dengan kedua tanganmu.
Berlutut di depanmu saja aku enggan.
Uang-mu kau habiskan untuk togaku.
Untuk membalas pesanmu saja aku khawatir dengan pulsa.
Wajah-mu didepanku tak pernah sayu.
Aku ingat, muram adalah andalanku saat kau beri aku perintah.
Bisakah aku lebih dari melukismu?
___________
Malang, Februari 2018
Alkholily
Komentar
Posting Komentar